Telepon berdering di tengah malam kota Fairbanks: selalu saja salah sambung, orang mencari Klondike Lounge. Salah sambung, kataku separuh tidur. Ini bukan Klondike Lounge. Kami ini orang-orang berselimut. Lalu aku terlentang bangun sambil bertanya-tanya, Tetapi bagaimana rasanya di Klondike sana? Bangunan besar di tengah-tengah parkiran beberapa blok dari apartemen kami, serupa impian indah penjelajah Yukon tentang jendela-jendela berasap dan pengganjal perut. Ada juga di sana suara bola-bola bilyar berbenturan, udara pengap, kain flanel dan uap. Di Texas dulu, kami selalu mendapat salah sambung dari orang yang ingin menelpon stasiun TV kabel lokal. Orang-orang itu yakin aku sebenarnya sekretaris TV kabel yang tidak mau meladeni mereka. Mereka terus saja menelpon, sampai empat kali berturut-turut. Akhirnya kukatakan kepada orang yang ngotot itu, Pak, kami telah memonitor pemakaian TV Anda dan dengan menyesal kami beritahukan bahwa Anda terlalu banyak nonton TV. Sekarang Anda tidak lagi berhak mendapatkan layanan TV kabel. Coba lah baca buku atau apa. Dia tidak menelpon lagi. Untuk telepon salah sambung yang mencari Klondike Lounge kali ini, aku akhirnya bergumam: Datang saja, birnya kami bayar.
Aslinya ada di sini