Kurenungkan malam ini namamu,
himpunan elok bunyi vokal di kepala.
Kau terlelap saat aku tiba.
Kutunggu di samping ranjangmu
dan kulihat selimutmu mengembang.
Aku tahu, seberkas saja cahaya
bisa membuatmu beringsut.
Seketika terasa,
highway luput dari tanganku.
Dan kuteringat kembali
lelaki tua di kafe barat kota,
memegang domino seolah jimat.
Seketika aku tahu,
seperti perempuan yang menoleh,
aku tak bisa meninggalkanmu,
atau menemukan yang lebih kucintai.
Untuk menikmati San Antonio yang asli, silakan klik di sini