“Jangan ucapkan selamat,” kata MUI (37). “Karena itu sama saja dengan kamu terlibat.”
Itulah dasar yang menjadi akar tragedi bagi dua bersaudara MUI dan OII (32) pagi itu. MUI, karena dia merasa badan intelijen tengah mengamati segala gerak laku Joshua Karabish. MUI sendiri yakin bahwa kalau nanti badan intelijen benar-benar menculik dan menghukum Joshua Karabish (33), semua orang yang berhubungan dengannya akan turut diculik. Segala keterlibatan, hingga sekecil mengucapkan selamat ulang tahun kepada Joshua Karabish di tembok Facebooknya bisa memasukkan orang ke daftar pengamatan badan intelijen.
Karena itulah, MUI membajak akun Facebook OII agar OII tidak sampai mengucapkan ucapan selamat ulang tahun kepada Joshua Karabish. Semua itu dilandasi oleh rasa sayang kepada saudara kandung. Ditambah ketakutan yang bisa dibilang berlebihan.
Permasalahan mulai meruncing ketika MUI meminta bantuan BP, seorang tokoh yang di kalangan member forum terbatas para peretas (hacker) dikenal sebagai “hacker jahat,” untuk melakukan pembajakan akun Facebook itu. BP melakukan pembajakan tanpa kesulitan sedikit pun. Sayangnya, perkenalan antara MUI dan BP itu hanya terbatas pada perkenalan dunia maya—MUI mengikuti forum hacker karena obsesinya atas relasi dunia maya. Disinyalir BP tidak hanya membantu MUI membajak akun Facebook OII, tapi juga “mengobok-obok” isi Facebook OII. Di situlah diperkirakan BP menemukan foto-foto pribadi OII dan istrinya, WM (28), yang semestinya hanya untuk konsumsi mereka berdua (bagi sebagian orang, ini menjadi teka-teki juga, kenapa mereka menyimpan foto pribadi itu di akun facebook).
Maka, ketika BP mendapati akun Facebooknya tidak dapat dia buka, dia mulai resah. Apalagi ketika beberapa saat kemudian dia mulai mendengar kabar dari teman-temannya bahwa foto dia dan istrinya tersebar di internet. Karena tidak mau berakhir sebagai tersangka sebagai kasus cacat yang dialami Nazriel Irham beberapa tahun sebelumnya, maka OII melaporkan ke pihak berwajib tentang pencurian informasi rahasia dan penerobosan batas individu itu. Dia berharap pihak berwajib bisa melacak hingga pelaku tindak pembajakan ini ditemukan dan dihukum secara setimpal seperti halnya kasus pembobolan akun email Scarlett Johansson yang juga melibatkan penyebaran gambar pribadi si artis Hollywood.
Belum juga pihak berwajib mengambil tindakan, ternyata MUI sendiri mengakui secara pribadi kepada OII bahwa dia telah menyuruh orang untuk membobol akun Facebook-nya dan dia sendiri mencurigai bahwa orang itulah yang mengambil dan menyebarkan foto-foto pribadi OII. Pada saat itu jugalah terjadi adu mulut hebat. Menurut penuturan tetangga sebelah rumah OII (di mana MUI juga menumpang), adu mulut terdengar sampai ke depan rumah, disertai juga suara tangis histeris WM istri OII. Saksi mendengar umpatan dan kata-kata semacam “tak tahu diuntung,” “gila,” dan umpatan-umpatan kasar lainnya diteriakkan sebelum akhirnya terdengar saling gebuk dan barang-barang pecah.
Sepuluh menit berikutnya, yang terdengar hanya suara lengkingan WM yang tak berhenti dan WM yang berlari keluar rumah minta tolong tetangga. MUI didapati tewas mengenaskan dengan bacokan di leher dan bahu. Sementara OII nyaris tak sadarkan diri dengar luka terbuka di kepala ketika beberapa warga berhambur masuk.
Joshua Karabish, ketika ditemui wartawan setelah menghadiri panggilan kepolisian sebagai saksi atas tragedi ini, menunjukkan kebingungannya tersendiri. “Saya sangat prihatin dengan (apa yang terjadi kepada) OII… dan tentu saja MUI,” kata Joshua Karabish. “Apalagi saya sebenarnya hanya kenal biasa saja dengan OII dan MUI.” Ketika ditanya tentang apakah dia benar-benar sedang dimata-matai badan intelijen, dia hanya tersenyum. “Pasti membanggakan sekali kalau sampai begitu,” katanya sambil buru-buru ke tempat parkir. Sebentar kemudian terlihat dia melintas dengan skuter Honda Beat merah mudah. Mungkin dia pergi untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 33 dengan keluarganya.