Musik di Kepala

Misdi: Kamu ini seneng musik kok gak beli iPod shuffle saja? Kan enak bisa dipakai sepedaan atau lari-lari atau macem-macem lah..
Lintang: Gak, Oom. Apa enaknya dengar dua musik berbarengan?
Misdi: Maksudmu?
Lintang: Kalau aku dibilang “seneng” musik itu sebenarnya penghinaan, Pak. Masak “seneng” namanya kalau sepanjang waktu ada musik yang terus bermain di kepalaku, tanpa perlu iPod?
Misdi: Halah!
Lintang: Lha kalau ditambah iPod kan jadi tabrakan musik yg ada di kepalaku itu dengan yang ada di iPod?
Misdi: Halah, paling2 juga gak kuat beli iPod.
Lintang: Sing penting bangga! Dan tetep happy!

Written By

More From Author

(Terjemahan Cerpen) Mereka Terbuat dari Daging karya Terry Bisson

“Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Daging. Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Tak diragukan lagi. Kami…

Thank You, Dua Satu! Let’s Go Loro Loro!

Beberapa menit lagi 2021 sudah usai dan saya perlu menuliskan satu catatan kecil biar seperti…

(Resensi) Puser Bumi oleh Mas Gampang Prawoto

Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *