(kepada HC) Dia serukan lugas: ada kelas!Dia kerutkan pelipis: dia iblis! Anaknya mengangguk: “Kalau begitu,ayo, Pa, mumpung belum terlambat.”Pemirsa setuju: “Betul,dan kesombongan telah menjebloskannya…dari surga.” Dia tepuk pipi di depan kaca: Mustahil aku siap pergi.Kalau pun jadi, pasti mereka pikir aku naik haji,dan merayakannya, merayakanku. Seperti telenovela, kegetiran…

Misdi: Kamu ini seneng musik kok gak beli iPod shuffle saja? Kan enak bisa dipakai sepedaan atau lari-lari atau macem-macem lah.. Lintang: Gak, Oom. Apa enaknya dengar dua musik berbarengan? Misdi: Maksudmu? Lintang: Kalau aku dibilang “seneng” musik itu sebenarnya penghinaan, Pak. Masak “seneng” namanya kalau sepanjang waktu…

Setiap kali aku tidur di sebelah anakku, mimpi-mimpiku terasa lebih hidup dari hidup itu sendiri. Aku mendengar dengus hantu dalam mimpi. Aku juga mendengar seorang penyanyi seriosa menyanyikan sebuah lagu yang belum sempat aku selesaikan rekamannya.

Dilemma is loving the music in Kanye West’s latest album while his indiscriminate and generous use of profanity and words reserved only for black people bars me from singing his songs in public…

You have eating disorders if you:  don’t have access to food have food (or access to food) but you waste it Other than these two listed above, let’s think about it.

“I should like to flee like a wounded heart into Arkansas,” Oscar Wilde reportedly said near the end of his life.

Sejak kelas 2 SMP, baru kali ini saya bisa menikmati house music. Tapi, apa menikmati ya namanya kalau  muter musik tapi terus ditinggal kerja, sampai lupa kalau lagi dengar musik 🙂