(Ini sebenarnya adalah komen saya untuk postingan tentang upgrade dari Gingerbread ke Jelly Bean yang ternyata cukup populer dan banyak dicari pengguna Samsung Infuse)
Sepertinya postingan upgrade dari Gingerbread ke Jelly Bean cukup populer di kalangan pembaca blog. Untuk itu, sepertinya perlu saya sampaikan bahwa upgrade ini sebenarnya memiliki banyak sisi negatif. Saya sendiri pada akhirnya kembali menggunakan Gingerbread untuk Samsung Infuse saya.
Mungkin di lain kesempatan saya akan sampaikan sisi-sisi negatif itu secara komprehensif. Untuk saat ini, saya hanya perlu menyampaikan bahwa 1) terjadi perubahan yang cukup kentara (meskipun tidak menonjol) dalam hal kecepatan, 2) perekaman video menjadi tersendat-sendat, 3) tidak ada music player gratis yang bisa memutar .wma (bagi yg biasanya mengimport file dari CD musik), 4) seringkali musik tersendat-sendat bila disambi melakukan hal-hal lain, 5) masalah dengan pemutaran video dari Netflix, dll.
Sekarang, seperti bisa Anda lihat di postingan beberapa waktu yg lalu, Samsung Infuse saya saya downgrade kembali menjadi Gingerbread (yg artinya saya mengalami lagi beberapa kelemahan elementer gingerbread–seperti tidak bisa menampilkan tulisan Arab dengan bersambung). Tapi hal itu lebih baik bagi saya karena sekarang Samsung Infuse itu tidak lagi menjadi HP dan khusus menjadi music player, pemutar video, catatan, organizer dan banyak fungsi lainnya (selain menjadi HP dan SMS-er :D)