Selama ini, saya berpikiran bahwa sebuah reaktor nuklir itu harus berada di tempat yang terpencil dan mendapat penjagaan keamanan berlapis-lapis mengingat besarnya dampak yang bisa diakibatkan bila terjadi kecelakaan–kita ingat kan kasus reaktor nuklir di Fukushima, Jepang, yang rusak karena gempa dan tsunami pada tahun 2011 kemarin.
Ternyata, hari ini saya lihat sendiri bahwa sebuah reaktor nuklir bisa dibangun tidak jauh dari pemukiman penduduk. Tentu saja “tidak jauh” di sini relatif. Reaktor yang saya lihat adalah reaktor nuklir untuk pembangkit listrik bernama “Arkansas Nuclear One,” satu-satunya reaktor nuklir di negara bagian Arkansas. Reaktor yang berlokasi luar kota Russellville di tepi Danau Dardanelle yang cenderung memanjang seperti sungai pendek yang lebar ini berlokasi kurang dari 10 menit dari pusat kota Russellville. Kota Russellville memiliki populasi nyaris 30 ribu jiwa, dan memiliki sebuah universitas ukuran sedang, Arkansas Tech University, yang memiliki sekitar 12 ribu penduduk. Menurut Wikipedia, ada sekitar 44 ribu penduduk yang tinggal dalam radius 10 mil dari reaktor ini.
Buat orang awam seperti saya, cerobong raksasa yang mengepulkan awan itu tampak seperti inti reaktornya. Tapi, tentu saja itu salah. Cerobong itu hanyalah “menara pendingin” saja. Dan asap yang membumbung tinggi dan besar (seperti Barry Prima) itu sama sekali bukan asap berbahaya yang mengandung karbon monoksida atau apa. Itu hanya uap air non-radioaktif sisa dari proses penggerakan turbin. Jadi, kalau di atas saya bilang “mengepulkan awan,” itu sama sekali tidak salah: itu memang awan, alias uap air. Berikut ini Skema Reaktor Nuklir yang saya pasang di sini berkat kebaikan Encyclopedia Britannica yang membuat siapa saja bisa mengunduh gambar ini: