Cara Menyetel Kecepatan Putaran Motor di Tape Deck

Lewa Tokoijo, saya mendapatkan tape deck Kenwood relatif murah dan fisiknya masih bagus, tapi sayang putarannya lebih lambat dan membuat lagunya jadi LEBIH LAMBAT dan nadanya LEBIH RENDAH. Waduh! Mau komplain ke Tokopedia dan mengembalikan males repot, tapi kalau nggak gitu kepikiran. Singkat kata, saya berhasil menemukan cara menyesuaikan putaran dinamo tape deck dan di sini saya akan share dengan Anda semua.

Namun, saudara, alangkah lebih baiknya kalau sebelum masuk ke cara menyelesaikan masalah, Anda semua mendengar cerita kenapa saya sampai harus repot-repot begini.

Tape Deck Bagus Bukan Hidden Jam

Setelah beberapa saat ingin punya tape deck yang proper, akhirnya suatu malam saya melihat sebuah Kenwood KX-44 di Tokoijo. Saya sendiri tidak sangat akrab merek-merek tape deck. Yang saya tahu ya Polytron, TEAC (ada di kampus), Technics, Sony, dll. Itu pun sebagian besar tahunya dari masa kecil. Yang ini, Kenwood KX-44 kelihatannya cukup sederhana. Tidak ada equalizer atau tampilan digital.

Tapi dari gambarnya kelihatan bagus dan saya tanya AI sedikit katanya Kenwood cukup bagus. Harganya tidak mahal, dan posisi di Malang. Mungkin ini yg saya cari-cari. Fast forward, saya pun mendapatkan paketan berisi tape deck tersebut. Ternyata memang barangnya bersih dan bagus.

Namun, waktu ketika saya colokkan kabelnya dan pencet Power, ada suara berisik seperti gesekan sesuatu. Kalau dipakai untuk muter musik, suara di speaker jernih, tapi sayangnya suara berisiknya tidak hilang. Saya pun mulai resah. Masak harus dikomplain dan kembalikan ke penjualnya? Males dong, sudah kadung senang dengan tampilan fisiknya.

Akhirnya, saya pun mulai konsultasi dengan teknisi sound system dan kelistrikan di kampus, Mas Hery. Dia menyarankan bawa tape-nya ke kampus dan akan dia bantu buka. Mestinya enak dan memudahkan, tapi sayangnya agak repot juga bawa barang sebesar itu ke kampus. Mas Hery menyarankan agar saya buka dulu dan ketahui dari bagian mana suara itu berasal.

Usut punya usut, setelah saya buka, ternyata suara bising itu “hanya” karena ada kabel kuning yang entah kenapa nyantol di bagian mekanisnya tape untuk memutar kaset. Setelah saya sisihkan, maka musik pun terasa bersih dan jernih.

Kabel salah tempat

Namun, permasalahan yang lebih subtle muncul. Permasalahannya tidak mudah terasa kecuali kita cukup peka. Anak saya yang memutar Westlife album Coast to Coast bilang suaranya jadi beda. Vokalisnya terasa berbeda. “Di bagiannya Shane Filan tadi, yang nyanyi kayak bukan Shane Filan,” kata anak saya. “Terus beatnya jadi lebih lambat,” imbuhnya.

Wah, ini dia baru masalah: ketika saya sendiri tidak menyadarinya bahwa ini masalah! Bagaimana menyelesaikan masalah yang tidak kita sadari seperti ini?

Saya sendiri kayaknya terlalu toleran dalam hal musik. Kalau musik itu tidak sempurna, saya cenderung bisa memaklumi. Speaker yang kurang maksimal sangat bisa saya maklumi. Apalagi musik-musik lofi di tahun 2020-an itu seringkali memasukkan efek seolah hasil olahan sound engineering yang tidak sempurna dan tidak jernih. Saya suka dengar album live yang vokalisnya kadang-kadang tidak persis seperti versi studio, bahkan ada kalanya tampak melakukan improvisasi karena sudah tidak kuat lagi menirunya versi studio yang direkam waktu si vokalis 10-20 tahun lebih muda.

Maka, inilah cerita bagaimana saya akhirnya menyelesaikan masalah kecepatan putaran kaset yang sulit diidentifikasi ini

Memastikan Permasalahan Kecepatan Putaran Dinamo

Setelah mendengar kata anak tentang kecepatan yang berbeda, saya pun perlu merasa perlu memastikan. Saya putar lah kaset yang sama itu di player lain (tape compo yang pernah saya bahas sebelumnya di sini). Yang lamat-lamat saya rasakan adalah: lagu yang diputer di tape deck Kenwood jadi berbeda dengan ketika saya memutar kaset yang sama di tape compo Polytron. Yang kerasa memang kecepatannya, tapi nadanya juga kerasa berbeda.

Saya perlu cara yang lebih terukur untuk memastikan perbedaan kecepatan putaran ini. Setelah putar otak, akhirnya ketemu satu cara: mengecek bpm (beat per minute) lagunya. Beat per minute adalah hitungan untuk secepat apa ketukan sebuah lagu. Kalau kita produksi lagu di software, bpm adalah yang pertama kali ditanyakan. Maka saya pun mencari aplikasi mengukur ini. Ada aplikasi web-based yang saya temukan, yaitu Beats Per Minute Online. Saya mencoba memutar sebuah lagu dari Hiroshima berjudul “Island World” (kalau tidak salah). Saya putar lagu itu dari YouTube dan saya hitung beats per minute-nya. Dapatlah angka 142. Waktu saya putar yang di kaset, ternyata beats per minutenya 136. Ada selisih 6 beats per minute. Di sini saya baru yakin bahwa putar kaset saya lebih lambat.

Oke, saya sudah memastikan bahwa memang kecepatan putar tape deck saya lebih rendah dari semestinya. Berdasarkan googling lebih jauh, ternyata kecepatan yang tidak benar bisa berdampak ke nadanya. Benar juga ya. Kalau lebih lambat, tentu nada yang didapatkan jadi lebih rendah dan kalau lebih cepat jadinya lebih tinggi. Begitulah khasnya musik analog.

Cara Mengatur Kecepatan Putaran Motor

Saya pun tanya ke kawan-kawan kemungkinan penyebabnya. Kawan yang satu menyampaikan kemungkinan karetnya longgar. Kawan yang lain mengatakan bahwa ada kemungkinan putaran dinamonya yang memang lebih lambat. Kawan yang pertama menyarankan saya membawa tape deck ke kampus untuk dia bantu lihat. Kawan yang lain mengatakan bahwa ada beberapa cara menyesuaikan kecepatan putaran–kalau memang masalahnya ada di kecepatan motor.

Berdasarkan tanya ke teman, googling, cari di youtube, dan baca buku manual Kenwood KX-44 ini, berikut cara-cara yang bisa dipakai:

1. Mencari setelan kecepatan di bagian luar dan dalam tape

Yang paling mudah adalah menemukan kalau memang di bagian luar tape terdapat alat pengatur kecepatan. Beberapa merek walkman, tape recorder, atau turntable untuk piringan hitam punya bagian itu di samping atau di bawah. Dengan mengulirnya menggunakan obeng pipih (obeng min), kita bisa menyesuaikan kecepatannya.

Kalau di luar tidak ada, coba cari ke bagian mekanis tape. Terkadang ada bagian berwarna mencolok (kuning atau merah atau biru) di dekat dinamo yang bisa diulir (lagi-lagi dengan obeng pipih) untuk menyesuaikan kecepatan. Kalau nggak dekat motor, coba cari di main board-nya. Kalau beruntung kita bisa mendapatkan bagian ini.

2. Menemukan lobang di motor

Pada kasus saya, saya tidak bisa menemukan setelan itu baik di luar maupun di dalam tape deck. Di dekat motor sangat minim dan di bagian main board juga tidak ada. Yang ada adalah setelan untuk speaker kanan dan kiri (yang sama sekali tidak bisa dimanfaatkan saat ini). Dari cek manual, saya menemukan bahwa untuk mengatur kecepatan putaran, kita perlu “trimming the potentiometer”–itulah bahasa yang dipakai di buku manual. Dan, dari kawan di kampus, saya dapatkan bahwa caranya adalah dengan memasukkan obeng kecil ke lobang yang ada di motor. Tentu saja saya ngeri dengan yang beginian. Bagaimana kalau rusak?

Titik penyetelan kecepatan

Saya mencobanya, tapi sayangnya obeng yang saya pakai terlalu besar dan pendek. Sehingga saya tidak bisa mengubah kecepatannya sama sekali. Yang terjadi malah ketika saya menekan bagian itu, kecepatan motornya tiba-tiba ngebut dan karetnya pun selip-selip.

Untungnya ada video di YouTube yang menunjukkan bagaimana orang bisa melakukan hal itu ke tape deck Kenwood tipe yang lain. Kita perlu memasukkan obeng yang sangat kecil dan merasakan adanya celah yang kalau pas akan bisa diputar dan menyesuaikan kecepatan motor. Ini dia videonya:

Saya pun tentu saja nekad mencobanya. Untungnya kecepatan motor saya berubah. Ini dia yang diperlukan.

Namun, karena saya tidak punya rekaman nada tertentu, maka saya pun hanya menggunakan beats per minute. Saya sesuaikan putaran tape berdasarkan ketukan yang ada di YouTube atau ketika kaset saya putar di tape lain. Setelah berulang kali mencoba, sambil meminta anak saya membantu memastikan berdasarkan kepekaannya, saya pun akhirnya mendapatkan kecepatan yang tepat.

Babak Baru Mendengarkan Kaset

Maka, setelah tape deck (atau istilah Amerika-nya yang lazim “cassette deck”) sudah siap dan kecepatannya normal, saya pun siap memasuki era baru mendengarkan kaset. Kali ini, yang terasa adalah lebih jernih, meskipun basnya sendiri tidak detail. Kaset yang terasa tidak jernih di tape lain kali ini terasa lebih jernih.

Sebenarnya saya bisa mengakhiri postingan ini dengan pertanyaan yang besar. Namun, karena saya sendiri belum tahu pasti jawabnya apa, sementara saya stop dulu di sini.

More From Author

Pertemuan Generasi Kembali ke Akar dan Akar yang Mau Mendekat: Catatan Pementasan Wayang Topeng Panji Mangu

Ada yang berbeda di Taman Krida Budaya, 13 Juli 2025 lalu. Malam itu, suasana begitu…

Macbook Air Ketumpahan Air? Mungkin Ada Solusinya?

“Hari sial tidak ada di kalender,” begitu kata teman saya Ounu ketika kami makan siang…

Kitab Omong Kosong: Kisahnya Kisah-kisah

Kitab Omong Kosong karya SENO Gumira Ajidarma ini kaya dengan kisah-kisah kecil yang tersebar di…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *