Oknum yang Budiman

Anggota Masyarakat 1: Mau ke mana, Cak?
Anggota Masyarakat 2: Mau ke kecamatan, ngurus sertifikat hak milik buat tanah yang saya beli tahun lalu, Cak.
Anggota Masyarakat 1: Minta berapa Pak Camat?
Anggota Masyarakat 2: Wah, pak camatnya sejak awal bilang kalau kita tak perlu bayar apa-apa selain biaya administrasi yang memang sudah dipatok dari negara. Dia nggak mau ambil sepeserpun–
Anggota Masyarakat 1: Sik-sik-sik
Anggota Masyarakat 2: Sik cak, saya teruskan. Dia bilang bahwa dia adalah abdi negara yang memang dapat gaji buat ngurus yang begini-begini ini.
Anggota Masyarakat 1: Sik-sik-sik.
Anggota Masyarakat 2: Monggo sik-nya, Cak. Sik apa?
Anggota Masyarakat 1: Wah, nggak bener itu, pasti itu cuman OKNUM CAMAT.
Anggota Masyarakat 2: Maksud sampean?
Anggota Masyarakat 1: Nggak ada camat di muka bumi ini yang kayak begitu. Jadi kalau sampean lihat satu yang kayak begitu, pasti itu cuman oknum.
Anggota Masyarakat 2: Oh, … jangan-jangan… ??? Eureka!!! (Menghadap kepada pembaca budiman) Maaf saudara-saudara, saya baru sadar bahwa saya saat ini sedang bermimpi. Sementara, jangan terlalu percaya perkataan saya. Nanti kalau sudah bangun saya kasih tahu yang sebenarnya.

Written By

More From Author

(Terjemahan Cerpen) Mereka Terbuat dari Daging karya Terry Bisson

“Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Daging. Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Tak diragukan lagi. Kami…

Thank You, Dua Satu! Let’s Go Loro Loro!

Beberapa menit lagi 2021 sudah usai dan saya perlu menuliskan satu catatan kecil biar seperti…

(Resensi) Puser Bumi oleh Mas Gampang Prawoto

Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *