Lost Valley, Tempat Hiking yang Ramah Bagi Orang-orang Berkebutuhan Khusus

Anda suka menikmati alam yang asri dan rimbun? Saya suka. Dan akhir pekan lalu saya jalan-jalan ke sebuah trail hiking yang cukup istimewa di kawasan Buffalo National River. Pada tahun 1972, kawasan ini dikukuhkan sebagai “sungai nasional” pertama di Amerika–sebelumnya, yang ada hanyalah “taman nasional-taman nasional.” Saya tidak pergi ke sungainya sendiri, tapi ke sebuah lembah di kawasan itu. Namanya “The Lost Valley” atau Lembah Sesat. Tadi saya bilang tempat ini “cukup istimewa,” kenapa?

Yang menjadikan kawasan ini agak tidak lazim bagi saya adalah adanya akses untuk orang-orang berkebutuhan khusus. Biasanya, kalau kita bilang soal berjalan-jalan menikmati alam, kita mendapat kesan bahwa hanya orang yang segar-bugar dan tubuhnya tak kurang suatu apa yang bisa. Di kawasan Lost Valley ini, kita bisa lihat bahwa orang yang memakai kursi roda pun bisa menikmati keasrian alam, hingga titik tertentu.

Yang memungkinkan adalah adanya bagian yang diratakan dan dijaga agar tetap rata sehingga orang yang berkursi roda pun berkesempatan menjangkaunya. Memang benar untuk turun ke air terjun dan naik ke goa (yang di dalamnya juga terdapat air terjun) orang yang berkursi roda tidak mungkin bisa, tapi setidaknya ada bagian trail yang bisa dijangkau dengan kursi roda.

Hal lain yang juga istimewa dari trail ini adalah adanya goa yang di dalamnya terdapat air terjun. Goa ini terletak di ujung terjauh trail ini. Kalau diamati dari “arsitekturnya,” sepertinya goa ini terbentuk dari jalannya air yang jatuh ke dalam tanah dan akhirnya menggerus bebatuan berwarna kekuningan. Goa ini tidak terlalu dalam, perjalanan dari mulut gua hingga air terjun (yang berada di ujung gua) kira-kira tak lebih dari lima puluh meter. Tapi, jarak yang relatif pendek itu menjadi asyik karena kita bisa menikmati semua “fase” kehidupan manusia: ada bagian berjalan normal, berjalan mepet karena penyempitan di bagian tertentu, berjalan merunduk karena atap gua yang rendah, bahkan merangkak dan tiarap.

Karena trail ini relatif pendek, tanjakan parah hanya sedikit, dan goa juga tidak terlalu membutuhkan keahlian “splunking” khusus, kawasan ini asyik buat rekreasi keluarga. Pengunjung hanya perlu membawa air minum (plus gorengan ringan) dan senter (untuk masuk gua). Anak-anak kecil pasti senang luar biasa saat diajak menyusuri air terjun (menembus air terjun dan menyusuri bebatuan licin), dan merangkak-rangkak dalam gua. Anak saya langsung ingat film The Croods (“Anything fun is bad!” katanya meniru kepala keluarga Crood).

Berikut ini beberapa foto yang saya ambil dari Lost Valley. (Mungkin warna dedaunan tampak berbeda di foto-foto ini, ada yg daun-daunnya hijau segar dan ada yang kuning dan banyak dedaunan rontok. Foto2 yang dedaunannya tampak hijau segar (tanpa ada dedaunan kering di tanah) saya ambil waktu musim panas kemarin, ketika saya mengantar hiking sekelompok peserta workshop dari Afrika. Foto2 yg penuh daun-daun kering saya ambil dua hari yg lalu, puncak musim gugur.)

Jalur yang ramah bagi yang berkursi roda
Seorang anak kecil menjadi giras di tengah alam
Anak Kecil Penasaran dengan Fenomena pada Vegetasi
Bagian yang tidak bisa lagi dijangkau oleh mereka yang berkursi roda
Di ujung jalur, terdapat mulut gua menuju air terjun di dalam gua

Written By

More From Author

(Terjemahan Cerpen) Mereka Terbuat dari Daging karya Terry Bisson

“Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Daging. Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Tak diragukan lagi. Kami…

Thank You, Dua Satu! Let’s Go Loro Loro!

Beberapa menit lagi 2021 sudah usai dan saya perlu menuliskan satu catatan kecil biar seperti…

(Resensi) Puser Bumi oleh Mas Gampang Prawoto

Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *