Mr. Rogers, Semacam Kak Seto, Tapi Mungkin Lebih Fokus

Dari sebuah perkenalan kebetulan waktu menemani anak nonton TV Sabtu pagi, saya mengejar lebih lanjut sosok Fred Rogers. Tentu saja, seperti banyak hal-hal menarik dan menantang dalam hidup saya, ketertarikan saya dipicu oleh musik.

Mr. Rogers—begitu sosok Fred Rogers ditampilkan dalam acara TV anak-anak Mr. Rogers’ Neighborhood—menyanyikan lagu yang sangat catchy baik bunyi maupun isi. Begini baris-baris yang sangat menarik saya: “Did you ever grow anything in the garden of your mind? You can grow ideas, in the garden of your mind …. It’s good to be curious.” Tentu, saat menganggur dan teringat, saya google lirik ini. Maka ketemulah video ini.  

Belakangan, saya ketemu informasi lebih lanjut tentang beliau (saya link-nya saya kasih di judul postingan ini). Ternyata, dia seorang pendidik anak, seorang pendeta Presbiteranian (yg dilantik untuk mengabdi dalam hal pendidikan anak lewat media :D), dan seorang lulusan jurusan Penggubahan Musik. Ah, pantas saja, musiknya catchy dan liriknya mendidik. Bahkan, di link itu ketahuan bahwa dia mendapat berbagai penghargaan dan berperan aktif sangat besar dalam pendidikan anak di negeri Aa’ Syam. 

Sebagai seorang yang hidup di dua dunia, tentu saja saya langsung menghubungkan dengan dunia asal saya. Siapa ya orang di Indonesia yang kira-kira sampai begini kiprahnya? Terpikir oleh saya: Kak Seto. Beliau ini sejak tahun 80-an sudah aktif dalam acara-acara hiburan anak, pendidikan anak, psikologi anak dll. Si Komo adalah salah satu masterpiece yg tidak bisa tidak pasti tertinggal di benak anak-anak yang sempat melintasi dekade 90-an (meskipun tidak pernah benar-benar melihat acaranya sendiri, yg ditayangkan pagi hari). Setiap ada kasus yang melibatkan anak—anak kecil hilang, anak kecil merokok, anak kecil suka memanjat menara—Kak Seto seringkali terlibat. 

Mungkin padanannya kak Seto. Tapi, kalau dipikir-pikir, apa Kak Seto seaktif dan sekontinyu Mr. Rogers ini ya? Yang jelas, Kak Seto tidak punya acara TV yang bertahan sampai tiga dekade lebih—Mr. Rogers mengawali acaranya pada tahun 60-an dan mengakhiri syuting pada tahun 2000. Tapi, mungkin saja Kak Seto lebih kontinyu di bidang lain? Di bidang psikologi anak, mungkin? Mungkin dia punya kolom entah di majalah apa begitu yang terus-terusan dia kelola? Mungkin Kak Seto kontinyu dalam “turun tangan” dalam segala masalah nasional yang melibatkan anak—terutama yang sampai diliput media. Ah, butuh riset khusus untuk menjawab ini.

Cita-cita saya dalam waktu dekat: menerjemahkan artikel di situs biography.com itu. Atau, apa Anda mau mendahului saya? 😀

Mr. Rogers, Semacam Kak Seto, Tapi Mungkin Lebih Fokus

Written By

More From Author

(Terjemahan Cerpen) Mereka Terbuat dari Daging karya Terry Bisson

“Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Daging. Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Tak diragukan lagi. Kami…

Thank You, Dua Satu! Let’s Go Loro Loro!

Beberapa menit lagi 2021 sudah usai dan saya perlu menuliskan satu catatan kecil biar seperti…

(Resensi) Puser Bumi oleh Mas Gampang Prawoto

Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *