Sodara-sodara, demi ikut ramai-ramai kawan-kawan di grup-grup WA berbagi kabar tentang penerima anugerah Nobel Sastra tahun ini, saya persembahkan terjemahan ini. Terjemahan ini tentu saja versi pertama saya atas puisi “Crossroads” karya Louise Glück. Sekadar informasi, saya belum pernah kenal Louise Glück sebelumnya. Tapi, begitu membaca beberapa saja, saya merasakan ada berkas-berkas aura Emily Dickinson di antara berbagai citarasa beliau ini.

Maka, tanpa berpanjang-panjang, perkenankan saya sajikan terjemahan ini (puisi aslinya bisa didapatkan di sini):

Persimpangan

Tubuhku, menyadari tak akan lagi kita bersama
mulai kurasakan kelembutan baru kepadamu, murni dan asing,
seperti cinta yang kuingat dari masa muda —

cinta yang sering bodoh tujuannya
tapi agung pilihannya, juga kekuatannya.
Terlalu banyak dituntut di muka,
terlalu banyak yang tak bisa dijanjikannya –

Jiwaku begitu takut, begitu bergelora:
maafkan amukannya.
Seolah jiwa, tanganku membelaimu ragu.

enggan mengusik
tetapi ingin, akhirnya, memberikan ungkapan
sekaligus intisari:

bukan bumi ini yang akan aku rindu,
tapi kau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *