Kenapa Finlandia?

Mungkin khalayak bertanya-tanya, kenapa Finlandia itu negara yang tidak bisa diabaikan begitu saja oleh blogger Anda ini? Ada beberapa perkara yang menjadikan negara utara ini penting, kawan-kawan: tapi terutama soal komputer dan pendidikan.

Pendidkan Finlandia

Mari mulai dari yang terakhir saya sebutkan. Finlandia memang terkenal sebagai tempat teladannya pendidikan di seluruh dunia. Dalam hal literasi, menurut ukuran kuantitatif yang dipakai di seluruh dunia, yaitu PISA, Finalndia menduduki posisi atas bersama beberapa negara lain seperti Korea Selatan.

Dalam hal praktik keseharian pendidikan di tingkat dasar dan menengah, mereka punya sistem yang membahagiakan siswa. Banyak buku yang membicarakan pendidikan Finlandia dan bagaimana kebiasaan-kebiasaan di sekolah memungkinkan siswa belajar dengan nyaman. Kalau tertarik baca, ini ada versi simpel dari kenapa pendidikan di Finlandia begitu bagus. Kalau dirangkum, kurang lebih alasannya adalah karena sekolah diawali tidak terlalu awal (7 tahun), guru-gurunya mendapat kebebasan dan proses untuk menjadi guru cukup kompetitif, tidak banyak tes, banyak istirahat, peduli keseteraan sosial, mepertimbangkan risiko ketidaksetaraan gender, dan lain-lain.

Namun, agar tidak mendadak Finland dalam hal pendidikan, mari kita pertimbangkan sedikit pandangan dari yang mendalaminya. Kata Mohammad Tholchah, seorang mahasiswa S3 bidang pendidikan di Tampere, pendidikan Finlandia memang bagus, namun tidak semua tempat di dunia bisa mempraktikkannya mentah-mentah. Ada banyak hal yang mendukung sistem pendidikan di Finlandia, dan itu tidak hanya terjadi di dalam lingkungan sekolah. Ada sistem informasi yang terintegrasi, kolaborasi dengan dinas-dinas lain (kesehatan, dinas sosial, dll) yang sangat erat, peran orang tua, dan lain sebagainya. Jadi, menurut Tholchah, yang mungkin bisa jadi kajian adalah bagaimana akhirnya Finlandia sampai ke sistem yang ada saat ini, dan proses itulah yang seharusnya ditiru oleh negara lain.

Michael Moore, si paling dokumenter dari Amerika, pernah membuat film berjudul What to Invade Next (2015) di mana dia pergi ke Finlandia untuk melihat berbagai aspek kehidupannya. Dan pendidikan adalah salah satu yang paling dia soroti dan bandingkan dengan Amerika Serikat. Hasilnya? Mencengangkan.

Salah satu hotel di Helsinki ketika dingin menusuk

Napak Tilas Android di Finlandia

Sekarang, soal kedua kenapa Finlandia termasuk negara penting buat saya: Finlandia adalah cikal bakal dari apa yang tidak pernah lepas dari tangan kita, yaitu sistem operasi Android. Android adalah sistem turunan dari sistem operasi Linux, dan Linux adalah hasil dari pertemuan karya dua orang programmer tangguh: Richard Stallman yang menggagas GNU dan Linus Torvalds yang kernel Linux. Pada awal 1990-an, Linus Torvalds yang waktu itu mahasiswa di University of Helsinki mengembangkan kernel Linux yang dia share di internet (yang waktu itu tentu masih sangat terbatas penggunaannya) dari laboratorium komputer di kampus. Ketika kernel Linux ini digabungkan dengan komponen GNU karya Richard Stallman, maka lahirlah sistem operasi yang kemudian kita kenal sebagai GNU/Linux atau disingkat Linux saja. Sistem operasi Linux inilah yang kemudian menjadi software tangguh untuk sebagian besar sistem jaringan di dunia dan sistem operasi bagi para penggemar sistem operasi yang merdeka dan gratis. Nah, dari sistem operasi gratis dan merdeka inilah kemudian lahir sistem Android yang bisa dipakai oleh pabrikan telepon genggam dari seluruh dunia untuk menjadi ponsel pintar Android yang kini ada di mana-mana. Bahkan, modul pemutaran lagu di kendaraan rental untuk pariwisata pun pakai Android sekarang.

Kebetulan saya punya cerita sendiri dengan Linux. Perkenalan pertama saya dengan Linux terjadi waktu masih kerja di Unit IT Universitas Brawijaya, dikenalkan teman-teman. Waktu kuliah di Arkansas dan punya laptop yang enak buat main-main, saya semakin serius main dengan Linux dan pakai sistem operasi yang menyenangkan waktu itu. Kelak, ketika saya mendapat lungsuran laptop tua dari istri, saya menolak membiarkan laptop itu mati dan kemudian menginstalnya dengan sitem operasi super ringan (Ubuntu tapi pakai environment Openbox, tanpa grafis, sehingga kelihatan hanya hitam dan sangat ringan).

Mari nonton sedikit ceramah pak Linus:

Tentang Linux dari yang membuatnya

Karena itulah, kesempatan berkunjung ke Finlandia adalah juga kesempatan untuk melihat dunia macam apa yang melahirkan hal-hal yang saat ini begitu dirayakan di dunia. Seperti apa hasil dari etos yang sama itu dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apa etos yang sama itu memperlakukan urusan naik bis dan lain-lain.

More From Author

Masjid Makbadul Muttaqin, Terang tapi Menyejukkan

Masjid di Mojosari ini dari luar tampak megah dengan kubah lancipnya yang berwarna hijau. Siapa…

Gelora Bung Karno (GBK), a Morning Oasis Amidst the Haze

If you're in Jakarta and have a two hours period of time to spend in…

Menengok Pantai Selatan di luar JLS

Tulisan ini tentang pantai selatan, tapi karena perihal perjalanannya asyik, saya tuliskan dulu perjalanannya. Baru…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *