Kita sudah tahu Google Translate, CAT Tools, and ChatGPT yang bisa membantu penerjemahan. Itulah teknologi penerjemahan. Begitu mungkin orang akan bilang ketika ada yang mau bicara tentang teknologi penerjemahan. Tapi, apakah cukup begitu saja yang perlu kita ketahui tentang teknologi penerjemahan?
Tidak, Alfredo, mungkin kedua hal itu hanya selapis tipis busa di atas espresso. Banyak yang tersembunyi di balik Google Translate dan ChatGPT itu. Ada ekstrak kekuatan yang tidak pernah dibahas orang–termasuk penerjemah–hanya karena memang itu kebetulan bukan berasal dari ilmu bahasa.
Betul. Banyak hal tersembunyi di balik teknologi penerjemahan yang akarnya dari ilmu komputer, teknik informatika, dan bahkan matematika–yang seringkali memang dihindari orang-orang bahasa. Hal-hal lintas ilmu yang bertemu di bawah buih espresso teknologi penerjemahan inilah yang perlu dipahami dengan sabar bahkan oleh para penerjemah sendiri.
Buat apa?
Pertama, tentu agar lebih memahami apa yang kita kerjakan, latar belakangnya, dan kemudian potensi-potensi yang disembunyikannya. Dengan begitu, penerjemah tidak hanya resah dengan perkembangan machine learning dan deep learning yang telah memungkinkan terciptanya perangkat penerjemahan sebagus ChatGPT.
Dengan memahami ini, mungkin para penerjemah justru bisa menemukan peluang-peluang yang saat ini menjadi pertanyaan atau tanda tanya di hati terkecil, yang hanya sempat terpikir ketika tidak sedang menerjemah dan siap masuk ke alam mimpi.
Kedua, dengan memahami latar ini, mungkin kita yang tertarik di bidang ini–baik itu programmer, translator, pendidik, maupun scholar bidang linguistik terapan–bisa mengetahui pemanfaatannya dalam berbagai bidang lain yang dibutuhkan. Misalnya, siapa yang pernah menyangka bahwa inovasi dalam mesin penerjemahan yang awalnya untuk kebutuhan militer dan kemudian formal administratif itu akhirnya bisa dipakai untuk pelestarian bahasa-bahasa yang terancam punah?
Kita berharap bahwa dengan memahami dasar dan semua ini, kita lebih bisa melihat potensi dari perkembangan teknologi penerjemahan untuk menyelesaikan persoalan yang lebih besar. Persoalan teoritis maupun teknis.
Terkesan agung ya?
Jadi itu dulu pembukanya. Semoga selanjutnya saya bisa rutin melanjutkan postingan-postingan gagasan terkait teknologi penerjemahan. Bisa dibilang saya termasuk terlambat kalau mulai membahas perihal itu hari ini. Tapi ya, lebih baik terlambat daripada terlupa, kan?
Saat ini kita sudah sampai pada tahap neural machine translation dan perkembangan natural language processing dan kecerdasan buatan yang cukup advanced. Tapi, kata artikel-artikel yang saya baca, kita sebenarnya baru sampai di tahap awal dari potensi perkembangan bidang-bidang ini.
Last but not least, kita nggak terlalu telat kok.