Nurul: Good morning, Mister.
Hery: Alah. Alhamdulillah, apik-apik. Sampean gimana kabarnya?
Nurul: I’m fine, Mister.
Hery: Sudah, ah, Rul. Biasa saja.
(Sambil tertawa-tawa senang, gadis berjilbab bunga-bunga itu menjulurkan tangannya. Hery langsung terhenyak. Dia sudah hampir saja memeluk Nurul [pelukan persahabatan saja] kalau saja tangan itu tadi tidak terjulur dengan cepat [dan santun].)
Nurul: Ada apa ini wong Amerika ke Kuala Lumpur?
Hery: Biasa, kunjungan bisnis, menjajaki kemungkinan impor lumpur.
Nurul: Haha.