(Resensi) Stories of Your Life karya Ted Chiang

Mari kita obrolkan tentang satu cerpennya saja, yaitu “Stories of Your Life” dari Ted Chiang, penulis sci-fi favorit saya dua tahun terakhir. Cerpen panjang ini pernah diadaptasi menjadi film yang cukup sukses secara komersial dan di kalangan kritikus, yaitu “Arrival” (2016). Satu hal yang menarik dari adaptasi Hollywood dewasa ini adalah para sineas dan penulis skrip memanfaatkan kreativitas, penguasaan craft, dan kebebasan mereka dengan seolah tanpa ikatan. Tapi kita ngobrol soal cerpennya kali ini.

Versi Hollywoodnya adalah film yang utuh, memiliki kedalam konseptual sebagai film fiksi ilmiah, tapi juga memiliki daya seret sebagai sebuah karya hiburan komersial. Sementara itu, versi cerpennya adalah karya yg mengeksplorasi kebaruan konsep (mempertemukan ilmu fisika, linguistik, dan filsafat) dengan jalin kelindan yang kokoh, sekokoh jalin kelindan akar-akar beringin.

Di cerpennya, kita bertualang dg Louise Banks, dosen linguistik yg dimintai bantuan memahami maksud alien yang masuk ke orbit bumi dan memasang kaca komunikasi di 120 lokasi di bumi (beda kan dengan filmnya?). Pertemuan dg alien yang diperantarai kaca ini menarik buat yang gemar linguistik. Sedikit demi sedikit diurai pola komunikasi dengan dua heptapod (sebutan untuk alien yang mirip pot dgn tujuh tungkai itu).

Singkat kata, akhirnya Louise berhasil menyingkap bagaimana bahasa berfungsi dalam komunikasi para heptapod. Intinya, dunia tidak berjalan dengan waktu linear bagi heptapod. Segalanya terjadi simultan. Memahami saat ini berarti juga memahami masa depan (berbeda dengan manusia yang hanya memahami saat ini dan masa lalu). Louise pun memahami itu dan bisa “melihat” hubungannya dengan anak dan bapak anaknya hingga dua puluh tahun kemudian. Tapi, yang penting disoroti adalah pemahaman linguistik dalam cerita ini dimungkinkan oleh pemahaman fisika.

Ini dia yang penting dari cerpen ini yg diputuskan untuk tidak terlalu disoroti di film: kebaruan konsep linguistik yang dibayangkan dalam cerita fiksi ilmiah ini mungkin hanya dengan imajinasi dan mereka² solusi dengan menyertakan bidang lain.

Itu yang paling mahal, alias bayangan kebaruan yg menjadi tulang punggung cerita ini, alias “novum” cerita ini. Itu hebatnya Ted Chiang: menemukan ceruk di bidang linguistik, dan menyelipkan fisika di sana.

Written By

More From Author

(Terjemahan Cerpen) Mereka Terbuat dari Daging karya Terry Bisson

“Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Daging. Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Tak diragukan lagi. Kami…

Thank You, Dua Satu! Let’s Go Loro Loro!

Beberapa menit lagi 2021 sudah usai dan saya perlu menuliskan satu catatan kecil biar seperti…

(Resensi) Puser Bumi oleh Mas Gampang Prawoto

Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *