(Terjemahan) Bila Kau Menyusuri Jalan – Mahmoud Darwish

Mahmoud Darwish adalah penyair Palestina yang hidupnya banyak dihabiskan di pengasingan, terutama di Lebanon dan Perancis. Tak terlepas dari pengalaman hidupnya yang tinggal di desa yang kemudian dikuasai dan diratakan oleh tentara Israel, puisi-puisi Darwish banyak berbicara tentang perlawanan terhadap apa yang menimpa orang-orang Palestina di tangan Israel. Gaya berpuisi ini akhirnya membuatnya dikenal sebagai “poet of resistance.”

Untuk kesempatan ini, saya hadirkan terjemahan atas puisi “If You Walk on the Street.” Puisi tersebut diambil dari buku almond blossoms and beyond, buku terjemahan puisi yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2009, satu tahun setelah mangkatnya sang penyair perlawanan. Terjemahan tersebut dikerjakan oleh Mohammad Shaheen. Berikut terjemahan saya dari puisi “If You Walk on the Street” itu.

Bila Kau Menyusuri Jalan

Bila kau menyusuri jalan yang tak mengarah ke jurang
katakan kepada tukang sampah, Terima kasih!

Bila kau pulang hidup-hidup, seperti kembalinya rima
yang tak berubah, bisikkan kepada diri, Terima kasih!

Bila menanti sesuatu, dan tamumu menipumu
tunggu sampai besok dan ingat hari ini,
bisikkan ke kupu-kupu, Terima kasih!

Bila kau menangis keras, dan gema membalas
Siapa itu? katakan kepada jatidiri, Terima kasih!

Bila kau melihat mawar dan ia tak melukaimu
berbahagialah dan katakan pada hatimu, Terima kasih!

Bila kau bangun pagi, dan tak seorang pun menyeka
pelupukmu, katakan kepada pandangan, Terima kasih!

Bila kau ingat huruf namamu dan nama negaramu,
baik-baiklah! Agar Tuhan berkata kepadamu, Terima kasih!

Written By

More From Author

(Terjemahan Cerpen) Mereka Terbuat dari Daging karya Terry Bisson

“Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Daging. Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Tak diragukan lagi. Kami…

Thank You, Dua Satu! Let’s Go Loro Loro!

Beberapa menit lagi 2021 sudah usai dan saya perlu menuliskan satu catatan kecil biar seperti…

(Resensi) Puser Bumi oleh Mas Gampang Prawoto

Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *