Buku “Ready Player One” ini terbitnya tahun 2011 tapi kisahnya berlatar 2045. Ya, tentang masa depan. Tapi, masa depannya tidak seperti masa depan gemilang seperti di buku sci-fi zaman dulu, yang penuh mobil terbang dan dan baju warna metalik.
Masa depan yang 25 tahun dari sekarang ini lebih realistis: bensin habis, mobil biasa jadi rongsokan, lahan urban semakin minim, dan populasi urban berlipat-lipat. Ya, masa depan yang bisa dibilang realistis kalau kita meneruskan alur kehidupan seperti saat ini.
Di Oklahoma City (latar awal novel ini), orang-orang yang tidak kaya (kalau di Amerika disebutnya the 99%) tinggal di trailer-trailer yang ditumpuk-tumpuk vertikal, sampai belasan. Hidup pendeknya susah pol.
Tapi, di mana ada kemauan di situ ada jalan: sebelum dunia separah itu, seorang pembuat game bernama James Haliday mengupgrade permainannya dengan menciptakan alam virtual yang menawarkan ruang tanpa batas. Namanya OASIS (Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation).
Dengan kata lain, OASIS adalah virtual reality tapi terkoneksi untuk semua orang. Ya, persis “Metaverse” yang konsepnya dipresentasikan Zuckerberg beberapa waktu lalu.
Di tahun 2045 dalam novel ini, manusia lebih kerasan di OASIS tinimbang di dunia nyata yang ruwet, ruwet, ruwet itu.
Tapi, OASIS bukan utopia buat semua orang. Dia punya batas-batasnya. Untuk bisa hidup tanpa batas di OASIS, kita butuh dana. Tapi, setidaknya semua orang punya kesempatan untuk setara mendapat pendidikan dan menentukan identitasnya (avatar memungkinkan kita menjadi pria, wanita, robot, monster, atau mungkin sepeda kumbang).
Dan, yang terpenting: OASIS menawarkan kesempatan setara untuk meraih mimpi, mimpi menjadi kaya raya dg permainan mencari harta karun yang dimulai sejak meninggalnya James Haliday.
Di situlah cerita petualangan novel ini berkisar, sebuah permainan global dunia maya untuk mendapatkan kontrol atas kekayaan senilai sebuah dunia.
Baca deh. Kalau lebih senang dengan wacana, perenungan, imajinasi tak terbatas, dan pertanyaan² ttg dampak ekstrim dari masalah hari² ini, baca deh novelnya. Filmnya yang sangat bagus itu beda signifikan dengan novel ini.