Masjid KH Bedjo Dermoleksono: Profil Hibriditas Identitas

Pada dasarnya semua bangunan masjid mengandung hibriditas identitas. Bayangkan saja: keyakinan yang dipegang penggunanya pertama kali muncul di bumi di jazirah Arab dan kemudian perkembangan globalnya tak lepas dari peradaban Persia (Baghdad) dan Romawi Timur (Istanbul).

Sekurang-kurangnya, sebuah masjid punya nama bahasa Arab, yang sudah diterima menjadi bagian tak terpisahkan dari muslim Indonesia (alias bagian dari hibridisasi identitas).

Nah, di antara berbagai realitas hibriditas identitas terkait masjid itu, masjid di RS UMM ini mestinya punya tempat tersendiri.

Namanya mungkin tidak ada duanya: KH Bedjo Dermoleksono, diambil dari nama pendiri organisasi Muhammadiyah di Malang.

Masjid KH Bedjo Dermoleksono tampak buram

Desainnya gabungan antara pagoda dan masjid Jawa. Secara ornamen dan seginya memang plek pagoda, tapi dimensi dan ketinggiannya lebih menyerupai masjid beratap piramida khas masjid Jawa. Dengan kata lain, persegi delapan seperti pagoda, tetapi tidak jangkung dan malah terkesan tambun seperti masjid Jawa.

Warnanya tentu merah dan emas di luar, selaras dengan warna yang dipakai untuk menghalau Nian, sang makhluk buas yang datang tiap tahun dan hanya bisa dihalau warna merah dan gemertap api dalam mitologi Tionghoa.

Kayu berat berwarna merah dengan kenop keemasan

Tapi konstruksinya jelas bangunan modern yang menggunakan berbagai balok gantung beton. Kayu-kayunya hanya tersisa untuk pintu berat dengan kenop besi berwarna merah di bawah logo matahari organisasi Muhammadiyah karya KH Siradj Dahlan itu.

Balok gantung beton

Menurut beberapa artikel koran, arsitektur masjid ini menyesuaikan dengan keseluruhan Rumah Sakit UMM yg punya sedikit corak oriental di arsitekturnya. Bagian kap rumah sakit dan warna di beberapa bagian penting terlihat begitu. Filosofinya RS ini ingin merangkul berbagai tradisi pengobatan, termasuk pengobatan Tiongkok, yg diakui sbg tradisi pengobatan tertua di dunia. Seorang kenalan sy dosen di sana sedang meneliti tradisi pengobatan Arab. Tahun lalu kami dari @universitasmachung vaksin di sana dengan Synovac 😁.

Logo matahari karya KH Siradj Dahlan

Kelompok riset Hibriditas Identitas di UMC memetakan: menurut pakar, hibridisasi identitas tak bisa dihindari tapi kaum awam banyak yg ingin menjaga “jati diri” yang murni…

Dan masjid menjadi saksi HIBRIDISASI.

Foto masjid penuh yang diambil oleh Alfi Ramadaha dan diunggah di IDN Times

More From Author

Masjid Makbadul Muttaqin, Terang tapi Menyejukkan

Masjid di Mojosari ini dari luar tampak megah dengan kubah lancipnya yang berwarna hijau. Siapa…

Gelora Bung Karno (GBK), a Morning Oasis Amidst the Haze

If you're in Jakarta and have a two hours period of time to spend in…

Menengok Pantai Selatan di luar JLS

Tulisan ini tentang pantai selatan, tapi karena perihal perjalanannya asyik, saya tuliskan dulu perjalanannya. Baru…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *