Berlari Keliling Kebun Raya Bogor

Seperti biasa, nasib baik membawa saya ke tempat yang asyik. Kali ini saya sampai ke Bogor, Jawa Barat. Tujuan utamanya adalah ikut workshop penerjemahan. Namun, karena tidak 24 jam workshop terus, saya pun cari ada apa di sekitar hotel tempat acara. Eh, ternyata hotel ini tidak jauh dari Kebun Raya Bogor. Maka itulah yang saya rencanakan sebagai tujuan berlari pagi saya bila memungkinkan.

Sayangnya, di hari pertama saya bangun kesiangan. Ketika saya merasa sudah siap keluar kamar, waktu sudah menunjukkan pukul 6. Rasanya terlalu mepet dengan waktu sarapan, persiapan, dan kegiatan. Apalagi hari itu saya masih punya tanggung jawab mengoreksi dan memberi komentar tugas-tugas mahasiswa saya yang sedianya hari itu saya ajar. Jadinya pagi pertama berlalu dengan sedikit melihat-melihat sekeliling hotel.

Pada pagi kedua, saya bangun lebih pagi siap buat ke Kebun Raya Bogor. Rencananya sih cuma jalan ke sana dan melihat seperti apa Kebun Raya itu dan mungkin jalan-jalan sedikit. Maka saya pun meninggalkan hotel dan berjalan ke arah kebun raya di tengah pagi yang masih agak-agak gelap. Ketika itu baru jam 5.30 pagi.

Saya mencapai Kebun Raya Bogor di sisi timur Kebun Raya, di seberang bulevard. Saya memilih berjalan ke selatan di sisi kiri menuju Tugu Kujang. Di situ mulai tampak satu dua orang yang seperti berjalan-jalan santai di sisi Kebun Raya. Di dekat Tugu Kujang, saya menyeberang bulevard ke arah Kebun Raya. Ada pilar-pilar bergaya Yunani di sana. Dan dari situlah pertama kali terlihat bagian dalam kebun tua itu.

Trotoarnya terlihat bagus dan tidak licin. Dan yang paling penting adalah trotoar tersebut cukup lebar. Di sebelah kanan sudah ada pagar kebun raya bogor dan di sebelah kiri jalan raya dekat pasar. Setelah semuanya terasa siap, maka saya pun mulai lari-lari kecil sambil melihat sekeliling.

tidak cuma berlari, kadang juga lihat rusa
Tidak hanya berlari, sesekali juga perlu behenti dan menikmati pemandangan rusa-rusa ini.

Saya bukan pelari yang tangguh dan tahu teknik. Lari yang saya lakukan cuma lari ringan asal badan gerak dan detik jantung meningkat. Yang mungkin lebih menyenangkan bagi saya dari proses lari ini adalah menghirup udara segar, melihat pemandangan, dan merasakan keringat di baju yang saya pakai. Itu saja sudah cukup. Maka, pagi itu saya pun lari kalau kuat dan jalan agak cepat kalau ingin sedikit berhenti.

Dalam waktu sekitar 30-45 menit, saya bisa mengelilingi Kebun Raya Bogor. Ada banyak bagian saya berhenti, misalnya ketika ada di depan gerbang masuk ke Kebun Raya, arsitektur bangunan kolonial yang magnetis, gerbang masuk ke istana Bogor, ketika ada melihat-lihat rusa bertotol putih, dan ketika melihat lapangan di sekitar istana kepresidenan. Di beberapa bagian saya cukup takjub dengan monstera di pagar Kebun Raya Bogor dengan daun yang sampai begitu lebar. Sepertinya, olahraga pagi itu hanya menjadi alasan saja agar saya bisa mengelilingi landmark ikonik Kota Buitenzorg ini.

Di bagian belakang Kebun Raya Bogor, terlihat sebuah track lari yang ramai sekali. Banyak orang berlari mengelili track mewah berwarna biru. Belakangan saya tahu bahwa itu Taman Sempur, yang cukup ikonik juga di kota Bogor. Saya cukup takjub melihat kepadatan orang yang berlari di situ. Padahal itu hari Rabu! Pikir saya: banyak sekali orang lari pagi di sekitar Kebun Raya dan kota Bogor ini?

berlari pagi keliling Kebun Raya
Berlari di sekeliling kebun raya Bogor

Hingga akhirnya saya sampai di sisi timur Kebun Raya dan menemukan jawaban rafsa penasaran. Di situ tampak semacam tugu yang bertuliskan “KM 0.” Ternyata awasan itu sudah dinobatkan jadi titik awal lari keliling Kebun Raya. Dan dari situ saya tahu bahwa lokasi sekeliling kebun raya ini memang diniatkan untuk mengakomodasi mereka yang sudah olahraga pagi! Dan, belakangan, yang lebih mengejutkan bagi saya adalah bahwa Bima Arya, walikota Bogor yang cinta lari itu, ternyata memang pernah mencanangkan Bogor sebagai kota yang ramah pelari. Lihat deh videonya di sini:

Di situ saya jadi sadar bahwa saya sudah melakukan satu kesalahan saya: tidak melakukan riset dulu tentang tempat yang akan saya kunjungi. Tapi ya, mohon dimaklumi, saya ke Bogor bukan untuk tujuan wisata. Satu-satunya riset yang saya lakukan tentang Bogor adalah bahwa lokasi hotel saya dekat Kebun Raya Bogor.

Kebun raya sudah berdiam ratusan tahun, tapi sekarang di sekelilingnya orang-orang berlarian. Elemen baru inilah yang membuat ikon tua ini menjadi tetap hidup dan diapresiasi dengan cara baru.

Setelah melewati segala hal yang mengejutkan itu, sampailah saya di hotel pada sekitar pukul 7.15. Kegiatan workshop saya hari itu dimulai a pukul 8 pagi. Masih ada barang 45 menit untuk menyegarkan badan, sarapan secukupnya, dan mulai workshop dengan paru-paru sudah terisi oksigen maksimal kualitas A dan pikiran yang sudah disegarkan oleh hal-hal baru yang cukup mengejutkan tadi. Satu pertanyaan yang saya bawa waktu itu adalah: apakah ada kota besar lain di Indonesia yang menyiapkan dirinya sebagai kota yang ramah pelari sampai seperti Bogor ini? Dan ada juga pertanyaan yang lain: sepenting apakah mengeluarkan dana besar untuk tujuan membangun sarana rekreasi warga seperti membangun fasilitas lari seperti yang ada di Bogor itu? Pertanyaan yang lain: untuk tempat-tempat kita tinggal dan bekerja, seperti apakah fasilitas rekreasi dan kesehatan yang kita butuhkan.

More From Author

Masjid Makbadul Muttaqin, Terang tapi Menyejukkan

Masjid di Mojosari ini dari luar tampak megah dengan kubah lancipnya yang berwarna hijau. Siapa…

Gelora Bung Karno (GBK), a Morning Oasis Amidst the Haze

If you're in Jakarta and have a two hours period of time to spend in…

Menengok Pantai Selatan di luar JLS

Tulisan ini tentang pantai selatan, tapi karena perihal perjalanannya asyik, saya tuliskan dulu perjalanannya. Baru…

1 comment

[…] saya meninggalkan Malang untuk urusan ini itu. Kalau beberapa waktu lalu saya ceritan tentang lari di Bogor, kali ini saya ingin cerita sensasi jogging di Tangerang. Karena lokasinya, pengalaman Tangerang […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *