tiada lagi permata
tiada lagi perjamuan
jalanku panjang dan melelahkan
aku tersesat di kota-kota
tersepi di gunung-gunung
tak sedikit pun kurasa
derita atau iba
karena memilih kelana
aku bukan rodamu
akulah jalan
aku bukan permadani terbangmu
akulah langit
wahai sahabat, wahai penyaru
jangan tunggu aku
karena sendiri saja aku mampu
telah kutempuh jutaan langkah
tapi terlalu dekat dirimu
aku bukan rodamu
akulah jalan
aku bukan permadani terbangmu
akulah langit
aku bukan semilir anginmu
akulah petir
aku bukan rembulan cantikmu
akulah malam
Dengan sebuah kebetulan yang sangat lihai, tibalah momen itu: saya membaca tentang “creative imagination”-nya Ibn Arabi, dan winamp secara acak memilihkan saya lagu “I’m the Highway” dari Audioslave.
Tiba-tiba terbetik di pikiran: lagu-lagunya Audioslave ini “nyufi” ya? Saya pun iseng-iseng menggooglenya dengan frase cari “audioslave sufi audiosufism” (yang terakhir ini kata iseng yang tiba-tiba terlintas di pikiran :D).
Dan ketemulah di beberapa baris bahwa Chriss Cornell vokalisnya Audioslave itu memang terkenal suka bikin lirik yang oleh sebagian publik di negara sana dianggap “nyufi”. Di sebuah forum, bahkan saya temukanb bahwa ada seorang pemuda yang beralih dari pemeluk Kristen menjadi pemeluk Sufism (sic!) karena membaca puisi-puisinya Chris Cornell ini. Hehehe…