(Laporan Studi Banding) “Perayaan” Pekan Suci Ujian Akhir Semester

Bapak Ibu guru dan dosen baik di lembaga pendidikan negeri maupun swasta yang saya hormati,

Saudara-saudara pembaca Laporan Studi Banding yang saya cintai,

Dalam kesempatan lima belas menit ini saya ingin melaporan tentang keunikan pekan ujian di kampus University of Arkansas di Amerika Sebelah Sini. Dan, kalau menurut riset saya–di jaman sekarang, melakukan pencarian lewat google dan Twitter itu, btw, sudah bisa dibilang riset–hal yang saya laporkan ini juga lazim di kampus-kampus lain di negeri Aa’ Sam. Keunikan yg saya maksudkan adalah dukungan administrasi kampus atau unit-unit pelayanan kampus kepada mahasiswa saat mereka sedang giat-giatnya belajar mempersiapkan diri mengerjakan ujian akhir semester. Bagi saya, kalau di Indonesia, bandingan paling dekat untuk keunikan “gegap gempita” pekan ujian akhir semester ini adalah gegap gempita bulan suci ramadhan.

Sebagaimana bisa Anda lihat di foto-foto ini, setidaknya ada dua hal yang menurut saya sangat menarik: penyediaan jajanan dan ruangan bersantai. Untuk penyediaan jajanan, saya hanya memberikan satu potret dari jajanan kue kering dan kopi yang dibiayai oleh University Housing atau Unit Pelayanan Kampus yang mengurusi asrama-asrama mahasiswa. Jajanan ini diberikan pada hari Selasa kemarin di Perpustakaan Mullins, yang merupakan perpustakaan utama kampus, tempat mahasiswa berbagai jurusan berkumpul entah itu untuk belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas akhir, atau bahkan tidur. Kenapa tidur? Selama minggu final dan seminggu sebelumnya, kampus buka 24 jam, kecuali untuk hari Jumat (ketika perpustakaan tutup jam 10 malam, padahal biasanya tutup jam 6 malam pada hari Jumat) dan hari Sabtu (ketika perpustakaan tutup jam 12 malam). Makanya, kalau Anda ke perpustakaan sekitar pukul 3-4 dini hari, di beberapa sudut perpustakaan Anda bisa melihat mahasiswa tumbang di atas kursi karung. WP_20151215_14_06_52_Pro.jpg

Makanan sekecil ini mungkin terlihat hanya bersifat simbolis, tapi mungkin lebih dari itu. Saya perhatikan, tiap-tiap mahasiswa hanya mengambil satu kue kering empuk ini dan satu gelas kopi. Semestinya, mereka bisa membeli makanan seperti ini seharga 3 dolar, yang mungkin tidak terlalu memberatkan bagi kebanyakan mahasiswa asalkan tidak setiap hari. Tapi, lebih dari itu, penyediaan makanan ini memberikan kesan adanya usaha bersama-sama “merayakan” minggu ujian, sehingga mahasiswa yang sedang bekerja keras menghapal rumus, istilah, atau mengerjakan tugas itu merasa seperti tidak sedang sendirian. Jadi, memang kecil, tapi benar-benar membuat kita merasa menjadi manusia lagi.

Gambar kedua dan ketiga ini adalah gambar ruangan relaksasi yang khusus disediakan untuk tujuan pekan ujian ini. Ruangan ini sebenarnya hanya sebuah ruangan kelas dan pertemuan di gedung pusat kegiatan kemahasiswaan (lazimnya di negeri Aa’ Sam, bangunan semacam ini disebut “Student Union,” di kumpulan cerpen Orang-orang Bloomington, ada satu adegan yang terjadi di Student Union Indiana University di Bloomington).

WP_20151216_005.jpg

WP_20151216_003.jpgDi dalam ruangan ini, disediakan beberapa kursi karung yang enak buat bersantai dan sebuah meja bundar besar dengan buku mewarnai untuk orang-orang dewasa (bukan buku mewarnai dengan gambar komik Donald atau dll buat anak-anak itu). Saya lihat banyak mahasiswa yang datang ke ruangan ini pada tengah hari, setelah capek belajar, untuk sekadar mewarnai satu halaman buku mewarnai itu, sekadar melonggarkan otot mata yang capek membaca huruf. Mungkin.

Jadi, begitulah saudara-saudara, pekan ujian itu tak ubahnya sebuah “pekan suci” atau semacam “ramadhan sekuler” bagi mahasiswa di negeri Aa’ Sam ini. Di saat-saat inilah orang-orang berlomba membaca buku catatan, berlomba menulis makalah, ber”i’tikaf” di perpustakaan, mengurangi jam tidur, dll. Di saat-saat inilah mahasiswa terlihat seperti mahasiswa yang sesungguhnya peduli dengan masa depannya, peduli dengan sorga yang terjanji (“American dream,” buat yang percaya) setelah lulus dengan IPK yang memuaskan…

Written By

More From Author

(Terjemahan Cerpen) Mereka Terbuat dari Daging karya Terry Bisson

“Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Daging. Mereka terbuat dari daging.” “Daging?” “Tak diragukan lagi. Kami…

Thank You, Dua Satu! Let’s Go Loro Loro!

Beberapa menit lagi 2021 sudah usai dan saya perlu menuliskan satu catatan kecil biar seperti…

(Resensi) Puser Bumi oleh Mas Gampang Prawoto

Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi…

2 comments

alfin says:

terlalu jelek

Hai, Alfin.

Terima kasih komennya. Apa yang terlalu jelek? Tim Laporan Studi Banding akan dengan sangat senang memperbaiki kalau yang dimaksud terlalu jelek kualitas laporannya. 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *