(Resensi) Hidup di Zaman Konten karya Impian Nopitasari
Resensi ini membahas buku kumpulan esai yang terbit di kolom Impian Nopitasari di detik.com. Hidup di zaman konten adalah judul yang cocok mewadahi semua topiknya.
Resensi ini membahas buku kumpulan esai yang terbit di kolom Impian Nopitasari di detik.com. Hidup di zaman konten adalah judul yang cocok mewadahi semua topiknya.
Hari-hari ini, acara manten sudah seperti fitur penting di kota Malang ini. Di aula-aula penting banyak diadakan resepsi pernikahan. Begitu juga di pinggir-pinggir jalan. Eh, nggak di pinggir jalan sih.…
Jangan-jangan, saya mulai punya tradisi baru di tiap bulan Ramadan. Di awal-awal bulan Ramadan tahun ini, saya sempat resah dan bertanya-tanya, kira-kira apa yang bisa kita lakukan bulan puasa ini…
Saya sedang membersihkan halaman pagi itu ketika istri saya bilang, "Mas, katanya ibuk, mas Hilman meninggal." Saya tidak yakin dengan apa yang saya dengar. Ternyata, istri saya mendapat kabar dari…
Ada beberapa duka pribadi yang yang saya alami dalam 2019 ini. Saya tidak pernah meniatkan menutup tahun ini dengan catatan seperti ini, tapi bagaimana lagi? Awal tahun ini, di bulan…
Sudah beberapa lama ini saya tidak mengunjungi mojok.co, sebuah platform online yang saya cukup senangi. Hari ini tadi saya lihat seorang kawan yang membagi link artikel yang cukup mengejutkan dari…
Kita tidak banyak berbicara tentang tokoh di blog ini, padahal tidak ada larangan untuk ngobrol soal tokoh. Jadi ya, untuk semakin menceriakan blog ini, hari ini kita khusus ngomong tokoh.…
Sejak mulai nulis kolom dua mingguan di terakota.id dan tersedot tugas-tugas di tempat kerja (terutama membimbing skripsi), saya jadi jarang nulis di blog ini lagi. Padahal blog ini seperti taman…
Sejak tahun lalu, seorang kawan saya, Cak Syarif, memberitahu saya bahwa dia tengah mempersiapkan sebuah museum (membuat diorama dan lain-lain) dan beberapa bulan terakhir dia mengajak saya ke museum tersebut.…
“… esai disusun dari material data (sumber), diikat dengan plot (kerangka), dipertajam dengan posisi sudut pandang (keunikan perspektif), dan dinarasikan dengan bahasa (yang luwes).” Muhidin M. Dahlan dalam Inilah Esai:…