Categories sastra teori kritis

Menimbang Resensi Aroma Karsa para Netijen (3)

Hari ketiga, catatan perjalanan menulis tentang Aroma Karsa. Sementara ini perjalanan masih wajar. Badan mulai terasa letih, tapi kehendak seperti tidak bisa dikendalikan. Perjalanan ini terasa amat menggairahkan. Di catatan kali ini, saya akan bicara tentang banyaknya respons tertulis dari para blogger, meskipun sebagian besar kurang mendalam. Menakjubkan…

Categories sastra teori kritis

Wawancara tentang Aroma Karsa: Eksplorasi tanpa Implikasi (2)

Kembali lagi dengan catatan perjalanan menulis tentang Aroma Karsa. Kali ini saya ingin menyoroti hubungan antara wawancara-wawancara yang dilakukan oleh Dee sebelum atau setelah penerbitan Aroma Karsa dengan kecenderungan memandang bahwa buku ini tidak memiliki implikasi lebih jauh lagi. Hal pertama tentu adalah fakta bahwa penerbitan buku ini…

Catatan Aroma Karsa (Hari Pertama)

Hari pertama mau nulis tentang Aroma Karsa, ada beberapa hal yang harus dijelaskan sejak awal. Saya mulai merekap lagi apa-apa yang sempat saya pikirkan tentang Aroma Karsa. Anggap saja tulisan-tulisan ini adalah bagian “free writing”-nya. Dari pembacaan dan perenungan awal itu, saya dapatkan bahwa, pertama-tama, Aroma karsa ini…

Categories culture teori kritis

Artikel “Catcalling” Mojok: Proses Belajar Kita

Sudah beberapa lama ini saya tidak mengunjungi mojok.co, sebuah platform online yang saya cukup senangi. Hari ini tadi saya lihat seorang kawan yang membagi link artikel yang cukup mengejutkan dari Mojok, yang berisi permintaan maaf dan penurunan artikel. Setelah mengikuti link itu, tahulah saya bahwa permintaan itu terkait…

Categories teori kritis

Putusan untuk Baiq Nuril dan Contoh Buku Teks “Budaya Perkosaan”

Kalau saja kata “memprihantikan” belum banyak dipakai, mungkin saya akan memakaianya. Sementara perkenankan saya menggunakan kata “memalukan” untuk menggambarkan kejadian putusan 6 bulan penjara bagi guru Baiq Nuril dalam kasus yang sedang beliau hadapi. Tentu, kata “memalukan” di sini terlalu ringan. Ya, terlalu ringan untuk menggambarkan kejadian yang…

Ketidaksadaran Patriarkal dan Budaya Perkosaan dalam Sastra

Dalam esei “Bahasa Maskulin dalam Sastra” (dimuat di Kompas 16 September 2016), Aninditya S. Thayf mengutarakan bahwa bahasa yang maskulin merupakan gejala dari ideologi patriarki, dan kita bisa mengamatinya dalam karya sastra. Dalam retorikanya, Aninditya mengesankan kuatnya unsur kesengajaan dalam “penyusupan ideologi patriarki” melalui bahasa maskulin dalam sastra…