Berikut resensi terakhir dalam seri tujuh hari resensi. Kali ini kita ngobrol soal buku puisi berbahasa Indonesia berjudul Puser Bumi karya Mas Gampang Prawoto. Tapi ya sebenarnya ini tidak benar-benar resensi, soalnya banyak curhatnya.
Tag: sastra
Dalam esei “Bahasa Maskulin dalam Sastra” (dimuat di Kompas 16 September 2016), Aninditya S. Thayf mengutarakan bahwa bahasa yang maskulin merupakan gejala dari ideologi patriarki, dan kita bisa mengamatinya dalam karya sastra. Dalam retorikanya, Aninditya mengesankan kuatnya unsur kesengajaan dalam “penyusupan ideologi patriarki” melalui bahasa maskulin dalam sastra tersebut. Padahal, pada kenyataannya patriarki adalah kecenderungan […]
Saya tidak terlibat sama sekali dengan Frankfurt Book Fair. Tapi saya tertarik juga mengetahui lebih jauh tentang pameran buku itu, dan tertarik juga mengetahui bahwa sebenarnya pemerintah kita menggelontorkan dana sampai 147 miliar rupiah untuk mempersiapkan keikutsertaan dan membayar pemberangkatan tokoh-tokoh perbukuan Indonesia ke acara itu. Banyak hal yang patut dipertanyakan terkait kehadiran Indonesia di […]
This poem, from Melihat Api Bekerja, a poetry collection by M. Aan Mansyur, struck me as familiar in its theme: a selfless, deeply-rooted love, which is quite a common staple in the works of Sapardi Djoko Damono (remember “Aku Ingin” and “Hujan Bulan Juni”?). What I think is unique in this poem is the deployment of […]
Russian literature is our catchphrase for now. And I might be discussing this on and off in the next year or two. Russian literature covers a long period of time. I know that you know that I know that you know about it. Russia is an ancient empire, we know that. The land has great […]