Aku hanya menggumam tentang yang mengesalkan
dengan sedikit menyayangkan, tapi tetap gagah.
Urip mung mampir boarding, demikian aku
saat melihat gelas kopi kertas parkir sendiri di lantai.
Pemiliknya beruntung tak kenal tindak kriminal
membiarkan barang kesepian di bandara.
Pasti pemiliknya orang barat, pengagung disiplin
yang tamannya kubayangkan untuk negeri ibuku.
Lalu kupilih kata paling ganjil dalam sejarah
biar jadi pinyata bagimu, kejutan yang pasti,
yang bagi banyak orang bukan lagi kejutan,
gratifikasi yang tertunda—terjemahanku payah.
Begitulah misalkan aku penyair itu,
yang puisinya kulipat, kuterbangkan, kutumpangi.
XNA-CHI-ORD