Kalau ngomong soal Bjork (sebentar, saya copy paste dulu namanya biar pas: Björk), Anda harus melakukannya dengan rendah hati dan tidak grusa-grusu. Karena apa? Karena Björk (hasil copy-paste) adalah kesubliman selera, karena Björk adalah lapis-lapis bawang, karena Björk adalah yang jernih tapi tertabiri.
Hari ini saya ingin menghadirkan kepada Anda sekalian salah satu mahakarya Bjork (maksud saya Björk) yang paling awal dan saya pastikan bisa menyentuh Anda dengan kejernihannya. Lirik-liriknya memberi Anda kiasan yang tidak biasa untuk kebijakan yang sederhana, dan itu lebih dari cukup, terutama bagi kita yang hidup di tengah-tengah metafor mati ini.
Maka, tanpa berpanjang-panjang, silakan menikmati lirik lagu “All is Full of Love” yang hari-hari ini termasuk white noise saya dalam bekerja. Ya, Björk, segalanya penuh cinta, segalanya penuh cinta…
Segalanya Penuh Cinta
Kau akan dicinta
Kau akan dipelihara
Kau akan dicinta
Kau hanya perlu percayaMungkin sumbernya tak sama
Dengan aliran cintamu
Mungkin bukan dari arah
Matamu menatapTolehkan kepalamu
Semuanya di sekitarmu
Segalanya penuh cinta
Di sekelilingmuSegalanya penuh cinta
Kau saja tak menerimanya
Segalanya penuh cinta
Telponmu saja tak tersambung
Segalanya penuh cinta
Pintumu saja yang tertutup
Segalanya penuh cinta!Segalanya penuh cinta
Segalanya penuh cinta
Segalanya penuh cinta
Segalanya penuh cinta
Segalanya penuh cinta
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=EjAoBKagWQA&w=560&h=315]