Aku melihatmu,
sobat sepi,
mengendap-endap di resepsi
seperti perampok kubur, mengiris
bagian paling empuk dan berisi
di tubuhmu sendiri
bagaikan daging di pasar Minggu.
Berhentilah
menghukum diri karena
tak pernah dijamah.
Terkadang tangan
hanya kepalan.
Terkadang senyum
hanya belati.
Terkadang lelaki hanya
gelap yang ngejawantah.
Kau hidup
dua dasawarsa
hanya ditopang
tulang punggung.
Seperti cahaya yang tak peduli
apakah bayangan mengikuti
kau tak harus didamba
untuk buktikan kau nyata.
Puisi ini diterjemahkan dari karya Natalie Wee yang berjudul “Never Been Kissed.” Aslinya bisa ditemukan di sini.