Terjadi wabah COVID 19 dan semua orang perlu membantu usaha-usaha untuk meminimalkan dampaknya. Semua orang perlu berpartisipasi. Buat guru dan dosen, partisipasi yang diperlukan adalah mengajar secara jarak jauh, dengan moda pembelajaran online. Banyak guru dan dosen yang masih ingin sebisa mungkin meniru suasana kelas. Akhirnya dipakailah berbagai aplikasi di PC maupun smartphone untuk memungkinkan itu. Salah satu yang paling populer adalah video conference. Namun, oh, ternyata banyak mahasiswa yang akhir-akhir ini mengeluhkan bagaimana hal tersebut membuat mereka cepat kehabisan kuota.
Untuk mengatasi potensi masalah itu, saya mencoba berbagai strategi. Tujuannya adalah pembelajaran yang efektif tapi hemat. Maksudnya, materi tersampaikan, mahasiswa tetap aktif dalam belajar, interaksi dengan dosen terjaga (silaturahmi cyber lah), dan hemat kuota.
Inilah strategi yang sejauh ini paling tepat buat saya, yaitu kombinasi antara
- chat berbasis teks,
- video YouTube,
- diskusi di LMS (learning management system, semacam Edmodo, Schoology, Microsoft Teams, Google Classroom, Canvas, dll.).
Untuk detilnya, silakan lihat video sederhana berikut:
Hikmah di balik wabah :). Semoga wabah segera berlalu dan kita bisa menerapkan teknik2 asik dengan teknologi informasi ini tanpa harus takut untuk bertemu tatap muka dengan mahasiswa2 kita.
Iya, Pak. Baru seminggu pisah sudah kangen. Semoga selanjutnya distance learning ini jadi bagian integral pembelajaran, yang semakin memperkaya murid sekaligus gurunya.