Categories puisi

Hari Santo di Savannah, 2015

duduk di kursi biru dan menunggu satu per satu penumpang flight terakhir ke konter budget, menyewa sedan paket hemat dan melesat ke Savannah untuk menyerahkan sisa perjalanan ke altar spring bed penginapan mungkin setelah memesan pizza diantar sepeda mungkin sambil menyimak dampak valentine mungkin sebelum sisa turbulensi mengusik…

Categories puisi random

Embun di Medini

berjalan pagi di makadam kebun teh tidak selalu seindah foto dari Nikonmu apalagi saat kau mulai makro pada kilau di ujung-ujung daun itu pada embun yang sungguhnya mencengkeram tapi kita mengharapnya menetes, menyerah pada gravitasi padahal selalu ada pilihan untuk menguap perlahan seiring mendakinya matahari.

Categories puisi

mata bintang

dari sebuah pertemuan gagal dengan empu busur dan anak panah yang kelak mengenalkan pasangan usus beruang dan lokus kuning aspal hitam membimbingku menyelip ruang-ruang gelap beribu lekuk tepian ozark ratusan marka membelalak kepada induk rusa, dua cempenya yang bagai selendang menyeberang menyorotkan untukku mata bintang: tuhan, kenapa kita diseret waktu ditabrak dikoyak pertanyaan sia-sia…

Categories puisi sastra

Kembang-Kempis

belakang. ayo! “pasti berangkat.” karcis baru. permisi. Bungurasih? ayo! medaeng. selamat siang setengah sore. bunga-bunga sosial. ikhlas dari Anda halal bagi kami. barang keras, pelan-pelan. terakhir. (November 2016)

Categories puisi terjemahan

(Terjemahan puisi) “Teman” karya Miller Williams

Teman-teman, Kali ini, daripada terlalu lama absen, saya ingin berbagi satu puisi karya Miller Williams yang pernah dimuat di koran lokal Fayetteville, Arkansas sekitar dekade 1970-an. Sekadar mengingatkan kembali, Miller Williams adalah salah satu penyair besar Amerika Serikat yang kebetulan semasa hidupnya tinggal di Fayetteville, Arkansas, dan mengajar di program Menulis…

Categories puisi

Duka Yang Kadaluwarsa

Masih terlihat seperti tamasya ke negara manca yang meriah melihat manusia dan pasarnya mendengar cerita dan sejarah. Hanya saja bagi kita ini uji nyali merontokkan rambut dan gigi memudarkan paspor dan peci disertai dokumentasi payah. Mungkin saja ini alih rupa dari duka yang kadaluwarsa?

Categories puisi

Satu Jam Lagi Juga Berhenti

Saat kuraih cangkir styrofoam kopi, french roast dan sepertiga capucino, dari tatakan gelas di bawah panel radio, aku suka mengira menyiram sayuran di rumah kaca yang segar abadi. Sampai GPS terbukti salah, dan ternyata aku lupa menginstal update sejak lama. Tidak pernah ada rumah kaca di sana kita…

Categories puisi terjemahan

(Translation) Poem for Mother by Wiji Thukul

Seorang kawan di Facebook memposting versi asli puisi Wiji Thukul ini untuk menyertai berita tentang ibu-ibu dari Rembang yang sedang berdemonstrasi menentang pembangunan pabrik semen saat saya menerjemahkan puisi ini. Poem for Mother mother once kicked me out of my house but she cries when i’m sad mother…