Categories puisi

Duka Yang Kadaluwarsa

Masih terlihat seperti tamasya ke negara manca yang meriah melihat manusia dan pasarnya mendengar cerita dan sejarah. Hanya saja bagi kita ini uji nyali merontokkan rambut dan gigi memudarkan paspor dan peci disertai dokumentasi payah. Mungkin saja ini alih rupa dari duka yang kadaluwarsa?

Categories puisi

Satu Jam Lagi Juga Berhenti

Saat kuraih cangkir styrofoam kopi, french roast dan sepertiga capucino, dari tatakan gelas di bawah panel radio, aku suka mengira menyiram sayuran di rumah kaca yang segar abadi. Sampai GPS terbukti salah, dan ternyata aku lupa menginstal update sejak lama. Tidak pernah ada rumah kaca di sana kita…

(Puisi) Cambridge

tuhan, kenapa malah tak bisa lupa saat Frazer akting galau skripsi hangus digoreng MS DOS di musim gugur dua puluhan tahun lalu aku mungkin sedang bayar SPP di SMP di ruang TU, dengan satu-satunya printer dan komputer di kelurahan itu. kini, saat dia mirip mantan politisi pemanasan global…

Categories puisi

The Truth is Off-line

—Ndra, awakmu ndik endi, pek? kubolak-balik facebook melacakmu kusisir twitter mencari titianmu kurogoh google kau tak kutemu is it true, mulder, true friends are off-line?

Categories puisi sastra serbasuka

Misalkan Aku Penyair Itu

Aku hanya menggumam tentang yang mengesalkan dengan sedikit menyayangkan, tapi tetap gagah. Urip mung mampir boarding, demikian aku saat melihat gelas kopi kertas parkir sendiri di lantai. Pemiliknya beruntung tak kenal tindak kriminal membiarkan barang kesepian di bandara. Pasti pemiliknya orang barat, pengagung disiplin yang tamannya kubayangkan untuk negeri…

Categories puisi random

Kwatrin Tentang—Halah!

Aku bangun digantungi gravitasi yang kulawan dengan menyeret kaki, bertahta di meja, memandang jendela: aku bersaksi di halaman semilyar wajah. Bosan adalah makhluk gila berroda terus menggelinding, dengan gravitasi, memaksa sowan ke sana ke mari, mencibir kanan-kiri, sekadar haha hihi. Karena bosan tak tumbuh sayap, gravitasi menjebloskannya: kelak…

Categories puisi

Di Sepetak Laptop Tua

Terkadang aku mencari-cari kesempatan memeluk anakku yang mulai beringsut, setelah menghabiskan hari-hari di sepetak laptop tua. Aku ingin—maaf, salah: Aku bosan membangun istana ampas kopi di atas tombol-tombol kibord hitam– lihatlah itu huruf-huruf terus terkikis. Terkadang aku mencari-cari kesempatan menginstall sistem operasi paling polos dengan sintaksis command line…

Categories puisi sastra

Merawat Tiga Arloji

Tiga arloji bersiaga, satu analog dua digital, satu berderetak dua berdenyut. Yang paling pas benar-benar “berderetak” khususnya yang mekanis, bukan berdetak, Karena jarumnya bergeser lima kali tiap detik. Yang digital berdenyut, bukan berdetak, kurang lebih di setiap detik- tentu hanya kurang lebih. Begitulah aku baca dari ensiklopedia tentang…