Duka Yang Kadaluwarsa
Masih terlihat seperti tamasya ke negara manca yang meriah melihat manusia dan pasarnya mendengar cerita dan sejarah. Hanya saja bagi kita ini uji nyali merontokkan rambut dan gigi memudarkan paspor dan peci disertai dokumentasi payah. Mungkin saja ini alih rupa dari duka yang kadaluwarsa?